Senin, 19 November 2012

Tari Pendet

Penari pendet memegang bokor tempat bunga yang akan ditaburkan.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet)
Berikut ini saya suguhkan berbagai kekayaan budaya, wisata, kuliner dan berbagai hal menarik tentang Indonesia:

Sekaten

Suasana pasar malam Sekaten
Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul waal tahun Hijrah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dulunya dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.
Pada hari pertama, upacara diawali saat malam hari dengan iring-iringan abdi Dalem (punggawa kraton) bersama-sama dengan dua set gamelan Jawa: Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu. Iring-iringan ini bermula dari pendopo Ponconiti menuju masjid Agung di alun-alun utara dengan dikawal oleh prajurit Kraton. Kyai Nogowilogo akan menempati sisi utara dari masjid Agung, sementara Kyai Gunturmadu akan berada di Pagongan sebelah selatan masjid. Kedua set gamelan ini akan dimainkan secara bersamaan sampai dengan tanggal 11 bulan Mulud selama 7 hari berturut-turut. Pada malam hari terakhir, kedua gamelan ini akan dibawa pulang ke dalam Kraton.(http://id.wikipedia.org/wiki/Sekaten)


Senin, 12 November 2012

Selamat datang di Indonesia

Selamat datang di Indonesia Surganya Tempat Wisata

Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa Indonesia adalah Surganya tempat wisata. Karena apapun yang anda cari segalanya ada di Indonesia. Anda ingin berwisata ke pegunungan ataupun laut dan pantai, Indonesia adalah gudangnya karena di negara ini secara geografis terdapat banyak gunung serta sebagai negara kepulauan yang tentu saja dikelilingi oleh laut dan hamparan pantai yang menakjubkan.



Indonesia juga sangat kental akan budaya, tempat berbelanja yang menyuguhkan berbagai macam produk yang menarik, serta wisata kuliner yang kaya akan menu-menu yang dapat memanjakan perut kita. Tak ketinggalan flora dan fauna yang masih memiliki eksotika alam yang menyejukan dan menakjubkan.

Sebagai contoh, kita lihat saja dunia laut Indonesia, seperti halnya Raja ampat, wakatobi , bunaken atau perariran komodo yang merupakan perairan terbaik dunia sudah tidak diragukan lagi karena ini sudah tersohor sedunia, belum lagi pantai dan laut yang emang jarang sekali di publikasikan yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. kita emang patut bangga kalo Indonesia adalah surganya tempat wisata.

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung berapi didunia, ini juga merupakan anugerah yang patut kita syukuri, serta Indonesia memiliki paling banyak taman nasional flora dan fauna. tentu kita juga patut bangga bahwa di Indonesia memiliki komodo yang merupakan satu-satunya kadal raksasa peninggalan jaman purba yang masih hidup di dunia.

Indonesia dahulu terkenal ramah, keaneka ragaman suku dan budaya bangsa ini justru mempererat tali persaudaraan, banyak turis luar negeri yang benar-benar kagum dengan keramahan warga Indonesia.